“kerajaan
sudah hancur. Bukankah sebaiknya kita memindahkan kerajaaan kita ke kota pompei
yang nan amat indah itu, Baginda”
“tak
semudah itu, Hex. Sudah sejak dahulu kala kita mendirikan dan memperjuangkan
kerajaan kita. Hanya karena sang penunggang kuda troya itu saja. Kita melangkah
mundur?” Baginda raja nan amat bijaksana menghembus nafas. Dan rasa kekecewaan
menusuk jantungnya.
“tapi,
baginda kerjaan kita sekarang sudah tak aman lagi. Lihatlah penunggang Troya.
Dia tak akan segan-segan membunuh siapapun yang ada didepannya, jika
permintaannya tak lagi dikabulkan. Dia menginginkan wilayah ini, Baginda” Hex
menundukkan kepalanya. Kekecewaan juga telah menyelimuti raganya.
“Lalu,
apa yang harus aku lakukan sekarang ini?” Baginda raja tak tahu lagi apa yang
harus diperbuat. Ia meminta pendapat pengawal kerajaan yang sekarang sedang
tertunduk itu. Ia adalah kepercayaan Baginda Raja.